Senin, 05 Agustus 2013

bintang

Ketika matahari pulang ke tempat peraduannya dan bumi berotasi setiap salah satu belahan dunia ini menjadi gelap ya gelap, tak ada penerangan namun Sang Maha Pencipta sudah mengatur semua dengan sangat rapih dan indah, sungguh Dia menyayangi hamba-hambaNya, tak biarkan dunia ini gelap tanpa ada penerangan disaat sang surya kembali ke peraduannya. Maka Allah menciptakan bintang. Benda langit ini tak punya sumber cahaya seperti matahari namun dia bisa menerangi bumi. ya ko bisa,, bagi Allah segala apapun mudah, benda kecil yang bernama bintang itu mempunyai daya pantul. dia memantulkan sinar matahari kemudian dipantulkan ke bumi, sehingga bumi ini tak jadi gelap. dengan keindahannya dan pancaran ketegarannya membuat damai siapa saja yg memandangnya dan merasa dekat dengan Nya. 


Ketika jiwa ini rindu pada seseorang pandangilah langit penuh bintang malam ini (kata jikustik) 
Raut itu,, tatapan itu,, senyum itu..kenangan-kenangan itu seperti ter review kembali di langit layaknya proyektor yg memutarkan sebuah film. Sungguh tak kuasa untuk menahan kerinduan ini.hingga tak terasa glandula lacrimalis mensekresi air mata lalu membasahi kornea kemudian berkumpul di dalam lakuna lakrimalis melalui pungtum lakrimal lalu berjalan menuju ke canaliculi lacrimalis,saccus lacrimalis sehingga air mata pun jatuh dan disertai dengan ingus sesenggukan yang disalurkan oleh ductus lacrimalis. ya itulah peristiwa menangis  yang berawal dari pikiran, perasaan, dan otak yg mengirimkan sinyal ke glandula lacrimalis untuk mensekresi air mata. menangis ya manusia hanya bisa menangis ketika ada sesuatu yang membuat hati mereka tersentuh, sesak,dan bahagia.
menatap bintang, hati ini menjadi lebih tentram karena merasakan lebih dekat denganNya, melihat kebesaranNya, ada hawa ketentraman tersendiri. Sehingga rasa sesak kerinduan itu bisa terminimalisir dengan memilih memasrahkan perasaan itu kepada Sang Maha Cinta.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar